Entri yang Diunggulkan

Maafkan Aku Berbeda

Berbeda dari teman-temanmu Dari teman-temanmu yang normal Yang normal menjalani pertemanan denganmu Pertemananmu denganku yang berbeda M...

Selasa, 14 Mei 2019

Maafkan Aku Berbeda

Berbeda dari teman-temanmu
Dari teman-temanmu yang normal
Yang normal menjalani pertemanan denganmu
Pertemananmu denganku yang berbeda

Maafkan aku berbeda
Berbeda dari teman-temanmu yang buatmu tertawa
Jangankan tertawa,  bersamaku yang ada hanya luka
Yang ada hanya kecewa

Maafkan aku berbeda
Berbeda dari teman-temanmu
Teman-temannu yang jiwanya normal
Tak sepertiku menormalkan jiwa saja harus pakai obat

Maafkan aku berbeda
Semoga perilakumu tak jadi berbeda

. eL Apriani
13052019
14.46

Sabtu, 27 April 2019

" Bilahan Kayu Merata "


aku ingin bertanya pada kalian,
Jika kalian merasa kesepian,apa sih yang kalian inginkan??

¤ seorang sahabat/teman dekat bukan?

Lalu,jika kalian sedang terpuruk apa yang kalian butuhkan?

¤ seorang sahabat/teman dekat bukan?

Mereka,seorang sahabat/teman dekat ibarat bilahan kayu yang menjadi pagar pembatas sebuah jembatan diatas sungai yang arusnya deras

Mereka,seorang sahabat/teman dekat menjadi bilahan kayu yang paling panjang dari bilahan yang lain,sehingga ia menjulang paling tinggi dan siap untuk kita raih ketika kita akan terjatuh ke sungai karena terpeleset saat kita berjalan diatas jembatan

¤ Bilahan kayu itu bisa menyelamatkan hidup kita bukan?

Sekarang,coba kalian bayangkan
Apa yang akan terjadi jika panjang bilahan kayu itu menjadi sama rata seperti bilahan kayu yang lain? Sehingga tidak ada bilahan kayu yang menjulang ke atas,
(terbayang?)

¤ Bukankah kita akan terjatuh? Hanyut oleh derasnya air sungai karena kita tidak dapat berpegangan,,

* Kita tidak dapat lagi bertahan karena bilahan kayu kini telah merata *

.e-9

Jumat, 26 April 2019

Aku Bipolar: Kenali Pola Asuh Penyebab Anak Bipolar Disorders

"Kami tahu dari studi klinis tentang perilaku dan lingkungan bahwa ketika anak-anak terkena paparan stres kronis, mereka memiliki risiko lebih tinggi terkena bipolar disorders.” - Alexa Gabriella Mpsi Psi CHt.

Diagnosa Hari itu

Pagi ini, 26 April 2019, tepatnya 17 hari hari setelah genapnya usia saya yang ke 23 tahun, saya di vonis menderita Bipolar Affective Disorders dan dirujuk ke Poli Jiwa RSUD Dr. Soekarjdo untuk penangan lebih lanjut oleh Psikiater.

Sempat ada rasa takut lingkungan sekitar tidak akan menerima kondisi saya, sebab mayoritas masyarakat masih menganggap Bipolar Disorders adalah gangguan jiwa yang mesti dijauhi, cenderung disalahkan, bahkan terancam dikucilkan.

Akan tetapi, keberadaan saya yang saat ini masih berstatus mahasiswa program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD), menyadarkan saya bahwa pengalaman ini perlu dibagikan dengan memperhatikan sudut pandang pendidikan anak usia dini, sebab tak dapat dipungkiri pola asuh orang tua memiliki andil besar atas mengakarnya gangguan Bipolar yang terjadi pada anak.

KERAGUAN BERUJUNG LUKA


Pagi ini kulakukan keputusanku tuk memeriksakan kesehatan mentalku. Setelah adanya dorongan dari Teh ------- dan mengetahui bahwa pengobatan kesehatan mental yang ditangani psikiater bisa menggunakan BPJS, semakin kubulatkan keputusanku menuju puskesmas tempat faskes BPJS ku. Entah terlalu niat, aku berangkat sebelum pukul 07.00 WIB dan mendapat nomor antrian 001.
Setelah menunggu sekitar satu jam, akhirnya keluarlah hasil pemeriksaan dari dokter yang memberikan diagnosa bahwa aku